Thursday, May 2, 2019

Run4Azkayra



Sorowako Community Volunteers (SCV) dan Vale Runners , bersinergi dengan Pemerintah Desa Leduledu - Kecamatan Wasuponda - Luwu Timur, akan menggalang donasi dengan melalui charity run “Run4Azkayra” yang didedikasikan untuk Azkayra, pejuang cilik cantik yang tegar dari Desa Leduledu, Wasuponda.
Run4Azkayra akan dilakukan Tim ValeRunners pada Rabu, 1 Mei 2019 di Jakarta dan Sabtu, 4 Mei 2019, di Wasuponda.

Ancangan alokasi donasi:
- Biaya transportasi & akomodasi cek rutin hipotiroid di RS I Lagaligo Wotu
- Biaya transportasi Sorowako - Makassar PP (pesawat/bus)
- Biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi lokal selama rawat jalan di Makassar
- Biaya pemeriksaaan dan pembelian obat non BPJS (beberapa pemeriksaan dan obat tidak dalam tanggungan BPJS)
- Pembelian susu formula untuk asupan gizi dan mendorong pertumbuhan.
- Support sembako untuk keluarga selama urus pengobatan.

Note: Biaya penanganan-penanganan medis utama (operasi dll) dibiayai dengan dana BPJS PBI/Jamkesda (tanggungan pemerintah daerah). Sebelumnya keluarga Azkayra adalah peserta BPJS non PBI/Mandiri, sempat terhenti, dan dilanjutkan dengan skema BPJS PBI oleh Pemda Luwu Timur.

Kenapa Azkayra butuh dibantu? Berikut kisahnya.
Azkayra Adreena Malaika nama lengkapnya. Cantik bukan? Namun, ia menjalani satu setengah tahun kehidupannya dengan berbagai perjuangan.
Azkayra didiagnosa menderita Atresia ani (cacat lahir di mana bagian rektum/ujung usus besar sampai anus tidak sempurna sehingga penderita tidak bisa BAB lewat anus), sindrom down, hipotiroid kongenital (kelainan bawaan di mana kelenjar tiroid tidak memproduksi cukup hormon tiroksin yg diperlukan untuk pertembuhan, perkembangan otak, dan metabolisme), dan kebocoran jantung (ventricular septal defect). Pada usia 6 bulan pernah pula mengalami bronkopneumonia (peradangan paru-paru).
Demi mengupayakan kesehatannya, di sepanjang usia belianya itu Azkayra dan ibunya terpaksa wara-wiri di RS I Lagaligo (Wotu), RS Inco (Sorowako), dan RS Wahidin Sudirohusodo (Makassar).
Dengan kondisi spt itu, Azkayra juga mengalami gizi kurang dan keterlambatan tumbuh kembang. Di usia 1,5 tahun berat badannya hanya 5,9 kg, kesulitan duduk sendiri dan baru mampu mengesot dalam posisi tengkurap sementara anak usianya seharusnya sudah mampu berlari.
Sejak dilahirkan, Azkayra telah menjalani beberapa prosedur medis, terutama penanganan hipotiroid dan penanganan Atresia ani. Azkayra sudah menjalani tiga kali operasi penanganan Atresia ani:
Operasi #1 umur 3 hari: operasi kolostomi untuk membuat saluran BAB sementara (stoma) pada bagian perut dan pemasangan kantung kolostomi.
Operasi #2 usia 8 bulan: pembuatan anus
Operasi #3 usia 9 bulan: operasi lanjutan koreksi anus
Berdasar rujukan dari RSUD I Lagaligo, operasi ke 4 seharusnya dilakukan awal 2019 di RS. Wahidin Sudirohudoso Makassar. Operasi akhir diperlukan untuk penyambungan usus besar dengan anus dan penutupan lubang kolostomi. Operasi tertunda karena kendala biaya untuk menutupi biaya pemeriksaan, pembelian obat non BPJS, biaya perjalanan dan akomodasi selama rawat jalan.
Seharusnya Azkayra juga check up rutin dua mingguan di RSUD I Lagaligo Wotu (80 km dari Wasuponda) untuk mengontrol hipotiroid-nya, namun kembali lagi, biaya transportasi/akomodasi menjadi kendala. Pada beberapa kesempatan, ia dan ibunya harus mengantre obat hingga petang dan kesulitan mendapatkan angkutan umum sehingga terpaksa bermalam di Wotu.
Sebagai tambahan, beberapa bulan terakhir, Azkayra tidak lagi mengenakan kantung kolostomi dan kain kassa karena iritasi dan kesulitan biaya. Dalam sebulan dibutuhkan sekurangnya 10 kantung kolostomi (@Rp40-an ribu) yang susah diperoleh di Luwu Timur. Sebagai ganti, lubang stoma hanya ditutup dengan tisu dan dibebat gurita. Kondisi ini rentan sekali menyebabkan infeksi, apalagi si anak mulai aktif bergerak dengan mengesot di lantai.
Sakawaty (39 tahun), ibu Azkayra, single parent, mengais rezeki sebagai penjual nasi kuning dan jajanan di Pasar Wasuponda. Penghasilan dari berjualan hanya cukup untuk menutup kebutuhan sehari-harinya beserta 3 kakak Azkayra: Meylandani (17th), Qeyla (12 th) dan Asyqah (6 th). Alhamdulillah, Askawaty mendapat sokongan yang kuat dari ibunya, Samsia, dan keluarga dekatnya.
Ayo dukung upaya Azkayra dan keluarganya memperjuangkan kesembuhan!
Open Donasi oleh  Sorowako Community Volunteer (SCV) hingga 19 Mei 2019
Rek Bank Mandiri 170 00 0024059 (Sorowako Community Volunteer)
Anda juga bisa berdonasi melalui platform
Peduli Sehat https://www.pedulisehat.id/lutimaskaira?from=2

Kontak:
Andi Ahmad/Kades Leduledu
Iqra Mpue (0813 4241 9299)
Yuni Natsir (0811 410 4469)
Rohman Yuliawan (0811 420 3431)
Zamman Ismail (0813 9461 5088)

No comments:

Post a Comment